PROPOSAL KERJA PRAKTIK
Pengukuran Pasang Surut
Dibuat untuk memenuhi syarat permohonan kerja praktik
PT.PELABUHAN INDONESIA (Persero)
BOOM BARU PALEMBANG
Oleh
Nama : Syamsul
NIM : 08081002022
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan kuasa-Nya Proposal Kerja Praktik ini dapat dibuat untuk melengkapi persyaratan kurikulum di jurusan Fisika fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal Kerja Praktik ini masih terdapat kekurangan dan tidaklah sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan faktor lainnya yang dimiliki oleh penulis. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan membantu dalam penyelesaian Kerja Pratik ini.
Selebihnya penulis sangat berharap agar Proposal Kerja Praktik ini dapat diterima dan direstui oleh pihak instansi terkait dan akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas izin, serta kesempatan yang akan diberikan kepada penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
I. Pelaksana
Nama : Syamsul
NIM : 08081002022
Jurusan : Fisika
Bidang Ilmu : Geofisika
Fakultas : Matematiaka dan Ilmu Pengetahuan Alam
Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya
II. Topik : Pengukuran Pasang Surut
III. Tempat Pelaksana : PT.Pelabuhan Indonesia (Persero)
Boom Baru Palembang
IV. Waktu Pelaksana :17 Januari 2011 -17 Februari 2011
Palembang, Desember 2010
Mengetahui;
Ketua Jurusan Dosen Pembimbing
Dr. A. Aminuddin Bama,M.Si Netty Kurniawaty, S.Si., M.Si
NIP : 19700919 199702 1 004 NIP : 19720103 199702 2 002
PROPOSAL KERJA PRAKTIK
I. Pelaksana
Nama : Syamsul
NIM : 08081002022
Jurusan : Fisika
Bidang Ilmu : Geofisika
Fakultas : Matematiaka dan Ilmu Pengetahuan Alam
Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya
II. Topik : Pengukuran Pasang Surut
III. Tempat Pelaksana : PT. Pelabuhan Indonesia (persero)
Boom Baru Palembang
IV. Waktu Pelaksana :17 Januari 2011 – 17 Februari 2011
Mengetahui;
Ketua Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya
Dr. A. Aminuddin Bama, M.Si
NIP : 19700919 199702 1 004
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejalan dengan kemajuan teknologi yang mampu menciptakan segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, tidak lepas dari terobosan-terobosan baru yang tercipta dari pemikiran-pemikiran sumber daya manusia yang maju pula. Maka dari itu, perlunya kualitas, kuantitas serta kreatifitas yang nyata, khusunya ditujukan kepada mahasiswa sebagai calon-calon pembangun bangsa. Pemikiran-pemikiran yang maju mampu memberikan manfaat dengan hasil yang maksimal baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kerja praktik merupakan salah satu wujud memperluas pemikiran mahasiswa mengenai ruang lingkup yang telah diketahui maupun yang belum dikethui. Kerja praktik disini berupa partisipasi aktif mahasiswa dalam mengamati, meneliti dan menganalisa serta melakukan keterampilan tertentu dalam ruang lingkup pengawasan dan penilaian oleh dunia terkait.
Setelah dilakukannya kerja praktik tersebut, mahasiswa diharapkan dapat melihat dan memahami secara langsung aplikasi dan penerapan bidang Ilmu Fisika khususnya mengenai Geofisika pada suatu perusahaan tempat dimana dilaksanakan kerja praktik ini. Dengan demikian, pengetahuan dan wawasan materi terhadap pengetahuan disiplin ilmu akan lebih terarah serta lebih memahami pengoperasian atupun pengembangan teknologi dan penerapan bidang Ilmu Fisika khususnya Geofisika menghadapi era globalisasi yang makin kompetitif.
Berdasarkan kurikulum jurusan Fisika Fakultas MIPA memandang sangat perlu diadakanya Kerja Praktik guna menciptakan mahasiswa yang terampil baik secara teoritis maupun praktik. Disamping itu juga melatih mahasiswa untuk dapat bekerja sama dengan baik terhadap lingkungan masyarakat ditempat bekerja
PT.Pelabuhan Indonesia Boom Baru Palembang merupakan salah satu Intansi yang dipandang sangat berpotensi dijadikan sebagai tempat studi lapangan terutama yang berkaitan dengan ilmu Geoifsika yang dipelajari diperkuliahan jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam jurusan Fisika.
1.2. Perumusan Masalah
Informasi mengenai pasang surut merupakan hal yang sangat pentig bagi masyarat, khususnya yang tinggal di daerah perairan. Oleh sebab itu penulis akan membahas tetang pengukuran pasang surut.
1.3. Tujuan Kerja Praktik
Adapun tujuan umum dari Kerja Praktik ini ialah agar mahasiswa dapat membantu penyelesaian terhadap permasalahan serta peduli terhadap berbagai kemajuan disekitarnya. Berikut merupakan tujuan lain dari Kerja Praktik ini:
1. Menambah pemahaman dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh secara langsung.
2. Mencari dan memberikan informasi terhadap masyarakat tentang pola pasang
surut.
3. Meningkatkan kepedulian terhadap perubahan kemajuan teknologi
4. Melenkapi persyaratan krikulum jurusan Fisika fakultas MIPA Universitas Sri-
wijaya
5. Sebagai sarana belajar disiplin dan bermasyarakat.
1.4. Dasar Pemikiran
1. Kurikulum jurusan Fisika fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya
2. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masalah pasang surut pada diri penulis dan masyarakat.
3. PT. Pelabuhan Indonesia Boom Baru Palembang merupakan intansi yang banyak melibatkan ilmu fisika.
4. Pasang surut merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi masyarakat yang
tinggal di daerah perairan.
5, Pola pasang surut yang tidak menentu setiap tahun.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pasang Surut
1. Definisi Pasang Surut
Pasang surut adalah gelombang yang dibangkitkan oleh adanya interaksi antara laut, matahari dan bulan. Pada dasarnya, pasang surut (tidal range) merupakan perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah.
Pasang surut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
2.Teori Pasang Surut
2.1 Teori Kesetimbangan (Equilibrium Theory)
Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727). Teori ini menerangkan sifat-sifat pasang surut secara kualitatif. Teori terjadi pada bumi ideal yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh kelembaman(Inertia) diabaikan.Teori ini menyatakan bahwa naik-turunnya permukaan laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut (King,1966). Untuk memahami gaya pembangkit pasang surut dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2 yaitu, sistem bumi-bulan dan sistem bumi matahari. Pada teori kesetimbangan bumi diasumsikan tertutup air dengan kedalaman dan densitas yang sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau GPP (Tide Generating Force) yaitu Resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, teori ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan, dan matahari. Gaya pembangkit pasut ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi (Gross, 1987).
2.2 Teori Pasang Surut Dinamik (Dynamical Theory)
Pond dan Pickard (1978) menyatakan bahwa dalam teori ini lautan yang homogen masih diasumsikan menutupi seluruh bumi pada kedalaman yang konstan, tetapi gaya-gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode sesuai dengan konstitue-konstituennya. Gelombang pasang surut yang terbentuk dipengaruhi oleh kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi, dan pengaruh gesekan dasar. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Laplace (1796-1825). Teori ini melengkapi teori kesetimbangan sehingga sifat-sifat pasang surut dapat diketahui secara kuantitatif. Menurut teori dinamis, gaya pembangkit pasang surut menghasilkan gelombang pasang surut (tide wive) yang periodenya sebanding dengan gaya pembangkit pasut. Karena terbentuknya gelombang, maka terdapat faktor lain yang perlu diperhitungkan selain GPP. Menurut Defant (1958), faktor-faktor tersebut adalah:
• Kedalaman perairan dan luas perairan
• Pengaruh rotasi bumi (gaya Coriolis)
• Gesekan dasar
Rotasi bumi menyebabkan semua benda yang bergerak di permukaan bumi akan berubah arah (Coriolis Effect). Di belahan bumi utara benda membelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan benda membelok ke kiri. Pengaruh ini tidak terjadi di equator, tetapi semakin meningkat sejalan dengan garis lintang dan mencapai maksimum pada kedua kutub. Besarnya juga bervariasi tergantung pada kecepatan pergerakan benda tersebut.
3. Faktor Penyebab Terjadinya Pasang Surut
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan dasar. Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasang surut disuatu perairan seperti, topogafi dasar laut, lebar selat, bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut yang berlainan.
4.Tipe Pasang Surut
Perairan laut memberikan respon yang berbeda terhadap gaya pembangkit pasang surut,sehingga terjadi tipe pasang surut yang berlainan di sepanjang pesisir. Menurut Dronkers (1964), ada tiga tipe pasang surut yang dapat diketahui, yaitu :
1. Pasang surut diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Biasanya terjadi di laut sekitar katulistiwa.
2. pasang surut semi diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang hampir sama tingginya.
3. pasang surut campuran. Yaitu gabungan dari tipe 1 dan tipe 2, bila bulan melintasi khatulistiwa (deklinasi kecil), pasutnya bertipe semi diurnal, dan jika deklinasi bulan mendekati maksimum, terbentuk pasut diurnal.
Menurut Wyrtki (1961), pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4 yaitu :
1 .Pasang surut harian tunggal (Diurnal Tide)
2. Pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide)
3. Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal)
Merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut
Merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut
tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda
dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara
Jawa Barat.
4.Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi
Diurnal)
Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi
Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi
terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan
waktu yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia Bagia Timur
III. WAKTU DAN JADWAL KEGIATAN
Kerja praktik ini akan dilaksanakan dalam waktu satu bulan yang akan dilaksanakan mulai pada 17 Januari 2011 sampai 17 Februari 2011. Adapun rencana kegiatan adalah sebagai berikut:
No | Jenis Kegiatan | Minggu ke- | |||
| 1 | 2 | 3 | 4 | |
1 | Orientasi dan Pengenalan | ü | | | |
2 | Praktik Lapangan dan Pengenalan | | ü | ü | ü |
3 | Bimbingan dan Konsultasi | | ü | ü | ü |
4 | Penyelesaian Laporan | | | | ü |
IV. PENUTUP
Demikianlah proposal kerja praktik ini dibuat, sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu untuk menerima kami dalam melaksanakan kerja praktik di PT. Pelabuhan Indonesia Boom Baru Palembang. Smoga pihak perusahaan dapat mengarahkan serta membimbing kami dalam melaksanakan kerja praktik ini. Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar