Senin, 15 Agustus 2011

AKU MENEMUKANNYA TAPI BELUM BISA MEMILIKI DIA SEPENUHNYA


Sungguh Rasulullah saw dan para sahabat telah mencontohkan sesuatu hal yang sanggat luar biasa, yaitu hal yang selalu didambakan seluruh manusia. Dimana demi hal ini mereka relah menghabiskan seluruh hidupnya untuk mendapatkannya, baik dengan cara menempuh pendidikan berpuluh-puluh tahun lamanya, menghabiskan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar uang hanya untuk satu hal yaitu “kebahagian”.
Sesungguhnya jika kita mau menyadari kebahagiaan yang sejati itu tidak bisa ditemukan pada harta yang melimpah, gelar yang banyak, jabatan yang tinggi,,dan kecantikan rupa. Tapi sesungguhnya kebahagiaan yang sejati hanya bisa didapat dengan keimanan 100% pada Allah swt. Hal ini telah jauh-jauh dicontohkan oleh manusia yang paling sempurnah yaitu Muhammad saw dan para sahabatnya. Kita tahu bahwa dengan  kalimat tauhid yakni “ahad”  dan tentu saja dengan disertai keimanan yang luar biasa, seorang budak berkulit hitam mampu menghadapi siksaan yang luar biasa dimana dibawah terik matahari yang mampu membakar kulit, ia dibaringkan diatas pasir yang panas dan badannya ditindih dengan batu besar berhari-hari, juga disertai cambukan tanpa diberi makan dan minum. Tapi hal tersebut sedikit pun tidak mengoyahkan imanya dan tepat sekali budak tersebut bernama Bilal bin Raba’. Dari peristiwa tersebut kita bisa membayangkan bahwa dengan keimanan, ia tidak mengenal lagi yang namanya penderitaan walaupun penderitaan tersebut sanggat-sanggat luar biasa dan kesedihaannya hanyalah jika ia dan saudara-saudaranya seiman tidak mendapatkan bagian kebahagiaan diakherat.
Selain itu kita juga mengatahui dengan mengagungkan Allah para sahabat mampu menguasai sebagian besar Eropa. Kerajaan-kerajaan besar seperti Romawi dan Persia mereka taklukan padahal kita tahu kekuatan mereka sanggatlah tidaklah sebanding akan tetapi dengan keimanan dan hanya mengharap ridha Allah swt mereka mampu mengalahkan kekuatan yang bisa dibilang berpuluh-puluh kali lipat dari mereka. Sungguh dari peristiwa tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa kekuasaan mahluk sebesar apapun tidak akan berarti jika dihadapkan keimanan 100% pada-Nya, karena sesungguhnya keimanan itu sendiri merupakan kekuatan yang tidak ada tandingannya kecuali oleh yang menciptakan-Nya sendiri dan benarlah pernyataan al-Qur’an yang menyatakan :
"Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung". (62:10)

Dan pada akhirnya banyak sekali pembelajaran yang berharga yang bisa kita ambil dari para sahabat untuk memperoleh kebahagiaan itu sendiri yang jika dibahas mungkin memerlukan waktu yang sanggat panjang untuk itu kita akhiri dengan menarik kesimpulan lagi bahwa para sahabat untuk bahagia mereka sama sekali tidak memerlukan harta, jabatan, gelar dan kesenangan dunia lainnya. Karena mereka lebih senang memberikan seluruh hartanya kepada yang membutuhkannya walau harus menanggung lapar, mereka juga tidak mengiginkan jabatan malahan mereka takut dengan jabatan, mereka selalu mensyukuri apa yang mereka miliki dan jiwa mereka diisi dengan keimanan sehingga hati mereka benar-benar kaya tanpa merasa kekuranggan sedikit pun. 
Akhirnya menutup tulisan ini saya mohon maaf untuk seluruh kesalahan karena keterbatasan ilmu yang ku miliki dan kepada Allah swt saya mohon ampun dan tak lupa pula saya mengharapkan bantuan pembaca untuk berdoa agar kita dikarunia Allah swt nikmat iman 100% kepada-Nya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar