Jumat, 12 Agustus 2011

IKHLAS


“...keridhaan Allah sudahlah cukup. Jika Dia menjadi kekasihmu, semuanya akan menjadi kekasihmu. Jika Dia bukan kekasihmu, pujian dari seluruh bumi tidaklah berarti. Kerelaan dan keridhaan manusia jika dicari melalui perbuatan duniawi lainnya, akan menggagalkan perbuatan tersebut . jika mereka tergoda , kemurniaan itu akan hilang.”
“Hai jiwa yang rendah, jika engkau mendapatkan ridha Tuhanmu dengan kasih dan pengabdianmu, cukuplah hal itu bagimu dan tidak perlu lagi mencari ridha manusia. Jika manusia setuju  dan menerima kepentingan Allah, hal itu adalah baik. Jika mereka melakukan sesuatu untuk mendapatkan keberkahaan dunia, hal itu sama sekali tak ada nilainya. Karena mereka adalah hamba-hamba yang lemah, sepertimu. Memilih pilihan dua diatas berarti kemusyrikan. Jika seseorang melakukan suatu pekerjaan untuk sultan, hal itu harus diselesaikan. Jika tidak, akan muncul banyak masalah dan situasi sulit. Dalam hal ini, izin sultan adalah kewajiban. Dan izin ini bergantung pada keridhaannya.”
(Badiuzzaman Said Nursi)

Keikhlasan ada di mana pun. Bahkan, sebua catatan cinta menjadi mulia denagan keikhlasan, begitu juga dengan berton-ton cinta yang deminya balasan diharapkan. Seseorang mendiskripsikan cinta yang tulus ini sebagai beriukut. “saya tidak mengiginkan sogokan, jasa atau balasan untuk cinta, karena cinta yang meminta balasan adalah lemah dan pendek usianya.”
(Badiuzzaman Said Nursi) kkumpulan cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar